Program Lansia Sumringah, 160 Warga Lanjut Usia Terima Santunan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) memberikan santunan kepada para sesepuh di Kota Semarang, di Aula Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Kamis (15/5/25).
Bertajuk “Lansia Sumringah", YBWSA meluncurkan program santunan dan pembinaan yang memberikan harapan baru bagi warga lanjut usia (lansia) dhuafa yang tersebar di 16 kecamatan di Kota Semarang.
Acara peluncuran program ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Umum YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono SH MH, Wakil Rektor II Unissula Dedi Rusdi SE MSi Akt CA, dan Wakil Rektor III M Qomaruddin ST MSc PhD
Hasanudin LC MEI, Direktur Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (LAZIS) Sultan Agung, menyampaikan bahwa inisiatif mulia ini terwujud berkat sinergi antara YBWSA dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang.
"Harapannya agar program yang direncanakan ini bisa berlangsung selama setahun penuh di tahun 2025 sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan bagi para penerima manfaat," jelasnya.
Lebih lanjut, Hasanudin menjelaskan bahwa sebanyak 160 lansia telah terdata untuk menerima pembinaan dan santunan dalam program ini. Prioritas diberikan kepada para lansia yang belum tersentuh oleh Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan sosial lainnya dari pemerintah.
Pada acara peluncuran tersebut, 100 lansia hadir secara langsung, sementara 60 lainnya akan dikunjungi langsung ke kediaman mereka mengingat kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan untuk hadir.
Hasanuddin menambahkan, rencana silaturahmi ke rumah-rumah penerima sebagai wujud perhatian yang lebih personal. Program ini merupakan salah satu tahapan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan.
Sementara itu, Sukijan Atholillah SPdI MPd, Ketua Bidang Wakaf, Dakwah, dan Pesantren YBWSA, menegaskan bahwa program “Lansia Sumringah” ini adalah manifestasi dari pengabdian dan kepedulian YBWSA kepada para orang tua.
"Sumber pendanaan program ini berasal dari dana zakat, infak, dan sedekah, serta dana mauquf aleihi atau hasil pengelolaan wakaf YBWSA," ungkapnya.
Kepala Dinsos Kota Semarang, Heroe Soekendar SSos menyambut baik program ini dan menyatakan bahwa kepedulian terhadap lansia merupakan kewajiban pemerintah.
"Harapannya akan semakin banyak yayasan lain yang tergerak untuk melakukan hal serupa seperti yang dicontohkan oleh YBWSA," kata Heroe.
Ia menyoroti persoalan lain yang membutuhkan perhatian, yaitu penanganan lansia terlantar. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan rumah pelayanan lansia sebagai tempat penampungan bagi mereka yang tidak memiliki keluarga atau tempat tinggal.
Program “Lansia Sumringah” ini juga melibatkan sinergi dengan berbagai lembaga di bawah naungan YBWSA, termasuk Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung, serta lembaga-lembaga lainnya.(TJ)