Tragedi Kelam di Tanah Semarang, Bayi Dibuang Ibunya di Semak-Semak Sampai Meninggal
- Istimewa
Viva Semarang – Terkuak sebuah kabar bayi dibuang yang mengguncang jiwa di Kabupaten Semarang. Seorang wanita, P berusia 42 tahun, warga Desa Sugihan, Tengaran, Kabupaten Semarang, kini mendekam di balik dinginnya jeruji besi Satreskrim Polres Semarang. Tangannya yang seharusnya mengayun lembut seorang bayi, kini ternoda oleh perbuatan yang tak terkira.
Bayi tak berdosa itu meregang nyawa di tangan ibunya sendiri. Sebelum jasad mungilnya dibuang bak sampah di semak-semak tepi jalan Kalijali, Barukan, Tengaran, ia terlebih dahulu dibungkam hingga tak bisa bernafas.
Tubuh kecil itu kemudian disembunyikan dalam kegelapan jok motor, sebelum akhirnya dilempar ke alam bebas.
Kengerian ini terungkap pada Selasa kelabu, 6 Mei 2025. Seorang saksi mata, tanpa sengaja menemukan bungkusan plastik lurik di antara rimbun semak. Awalnya, ia mengira hanya berisi botol bekas tak berharga. Namun, betapa terkejutnya ia ketika dibalik sobekan plastik ternyata kepala seorang bayi.
"Saksi merobek bungkusan plastik yang dikira berisi botol bekas, ternyata setelah plastiknya sobek terlihat kepala bayi," ungkap Kapolres Semarang, AKBP Ratna Qurotul Ainy, Kamis (15/5/2025).
Laporan pun segera meluncur ke telinga aparat kepolisian. Satreskrim Polres Semarang bergerak cepat, menyelidiki setiap jejak yang tertinggal. Dan kebenaran pahit itu pun terkuak, tersangka tak lain adalah ibu kandung dari malaikat kecil yang malang itu. Motifnya? Rasa malu yang membakar hati, aib memiliki anak dari hubungan terlarang di luar ikatan pernikahan.
AKBP Ratna Qurotul Ainy mengungkapkan bahwa rumah tangga tersangka dan suami sahnya telah retak selama enam tahun terakhir, meski mereka masih berbagi atap yang sama. Dalam kehampaan itu, tersangka mencari pelarian dalam pelukan pria lain, sebuah perselingkuhan yang berujung pada kehamilan yang disembunyikannya rapat-rapat.
