Mahasiswa Udinus Semarang Siap Jadikan Kelurahan Tugurejo Sebagai Kampung Iklim yang Tanggap Bencana
- Dok
Viva Semarang – Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro, HM Sisfo Udinus, siap menjadikan Kelurahan Tugurejo sebagai kampung iklim yang tanggap bencana. Melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), mereka mengusung program "Inovasi Early Warning System untuk Mewujudkan Kelurahan Tugurejo Tanggap Bencana menuju Kampung Iklim Siaga Bencana".
Sebelumnya, pada tahun 2024, Kelurahan Tugurejo juga menjadi kelurahan binaan dari HM Sisfo. Dengan keberhasilan pengelolaan sampah di tahun sebelumnya, pada tahun 2025 HM Sisfo melakukan program keberlanjutan di lokasi yang sama, tetapi mengatasi masalah yang berbeda.
Ketua Tim PPK Ormawa HM Sisfo, Sekar Ambarwati mengungkapkan bahwa permasalahan seperti tanah longsor, banjir, rob, dan kurangnya resapan air masih menghantui kelurahan tersebut. Hal ini membuat Kelurahan Tugurejo rawan mengalami bencana alam, sehingga perlu alat deteksi dini.
“Luaran yang kami buat adalah IoT Early Warning System yang bernama Siprosi. Sebuah Sistem ProKlim Siaga Tugurejo berbentuk alarm banjir yang akan diletakkan di kelurahan sebagai lokasi pusatnya. Nanti juga akan disebar ke lima titik cabang yang ada di kelurahan tersebut, tepatnya di bagian gorong-gorongnya,” ujarnya Senin (11/8/25).
Dikembangkan oleh sebanyak 15 mahasiswa yang berpartisipasi dalam tim, sensor akan tersambung dan dapat dipantau melalui aplikasi. Apabila ada deteksi bencana, sensor akan tersambung pula melalui WhatsApp dan telegram.
“Dalam mencari titik pemasangan, kami didampingi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tugurejo sebagai salah satu mitra kerja sama. Bersama koordinator, kami diberikan titik denah untuk mencari spot yang paling tepat dan diberikan rekomendasi spot yang perlu diutamakan dalam pemasangan alat tersebut,” lanjutnya.
Selain alat Early Warning System, terdapat berbagai luaran yang akan dihasilkan dari program tersebut. Di antaranya adalah pembuatan green house, penanaman pohon mangrove, dan penanaman pohon akar wangi.
Pada pelaksanaan PPK Ormawa 2025, HM Sisfo telah merancang sejumlah kegiatan untuk dilaksanakan bersama masyarakat. Diungkapkan oleh Sekar, ada sebanyak 20 kegiatan selama satu periode pelaksanaan.
“Sejauh ini, kegiatan yang sudah kami jalankan bersama masyarakat seperti jalan sehat, pemilahan sampah, launching green house, dan penanaman biopori,” lanjutnya.
Mitra lain yang juga digandeng untuk menyukseskan program dari HM Sisfo. Di antaranya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), untuk bibit mangrove, badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang sebagai pemateri masalah pencegahan bencana, dan pengelola tapak mangrove.
Selain itu, dari anggota HM Sisfo di luar tim PPKO juga aktif terlibat membantu dalam setiap proses kegiatannya. Seperti menyusun target, memberikan saran dan dukungan, hingga memfasilitasi menyiapkan ruang rapat.
“Harapannya melalui program ini, Kelurahan Tugurejo menjadi kelurahan yang dapat menanggulangi bencana dengan sigap, tanggap, cepat, dan masyarakatnya menjadi lebih tangguh,” pungkasnya.
Selain dari HM Sisfo, ada 6 kelompok mahasiswa Udinus lainnya yang berhasil mendapatkan pendanaan hingga 170 juta rupiah dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). Mereka semua menjalankan program kerja untuk memberdayakan desa ataupun wilayah khusus, sesuai dengan keahlian masing-masing kelompok.(TJ)