Dua Warga Meninggal Akibat Kebakaran Sumur Minyak di Blora
- Istimewa
Viva Semarang, Blora – Dua warga meninggal dunia akibat insiden kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 2025.
Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan kejadian bermula sekitar pukul 12.30 WIB saat warga beraktivitas. Namun pada pukul 12.51 WIB, sumur tersebut mengalami blow out yang memicu semburan api besar dan menjalar ke titik pengeboran minyak.
“Kobaran api langsung membesar dan melalap area pengeboran. Warga panik dan berhamburan,” kata AKP Gembong, dikutip dari Antara.
Hingga Senin dini hari, 18 Agustus 2025, kedua korban dilaporkan meninggal dunia akibat menderita luka bakar serius.
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Agung Triyono, mengonfirmasi identitas kedua korban. Mereka adalah Tanek (60), seorang petani asal Desa Gandu, dan Sureni (52), warga Dukuh Gendono.
"Selain korban meninggal, tiga orang lainnya, termasuk seorang balita, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka bakar," kata Agung.
Musibah ini tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa, tetapi juga memaksa 50 kepala keluarga (KK) mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi yang lebih aman. Sejumlah hewan ternak warga, juga ikut dievakuasi untuk diselamatkan.
Berdasarkan pendataan sementara, api yang membesar telah menyebabkan kerusakan signifikan. Satu rumah dilaporkan rusak berat, sementara tiga rumah lainnya mengalami kerusakan sedang.
Kebakaran berawal pada Minggu, 17 Agustus 2025, sekitar pukul 12.30 WIB. Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan bahwa insiden dipicu oleh fenomena blow out pada sumur minyak milik warga, yang menyebabkan semburan api besar.
"Kobaran api dengan cepat melalap area pengeboran, membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri," terang Gembong.
Untuk memadamkan api, lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Hingga Senin dini hari, api masih menyala, dan tim gabungan yang terdiri dari petugas BPBD, kepolisian, dan sukarelawan terus berupaya melakukan penanganan. Aparat kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar lokasi dan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dari kebakaran sumur minyak ilegal tersebut.(ant/TJ)