Sumur Dan Sungai Mengering 170 KK Warga Kesulitan Air Bersih Dan Bergantung Pada Droping Air
Semarang – Sejak satu bulan terakhir, air menjadi sesuatu yang langka di dusun Borangan, desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Sungai dan sumur yang biasa menjadi sumber air warga saat ini mengering dan tidak terdapat sumber air. Warga saat ini hanya mengandalkan air dari droping yang dilakukan oleh Pemkab Semarang dan pihak pihak lain.
Salah satu warga Borangan, Lestariasih mengatakan bahwa saat ini warga mendapatkan air bersih lewat droping air yang dilakukan oleh BPBD dan beberapa pihak lainnya.
" Paling parah ini. Sebelum sungai dibendung meski kemarau sungai ada airnya sedikit-sedikit kita ambil. Saat ini sungai kotor karena digunakan untuk berak dan buang air kecil. Sehingga aromanya tidak sedap. Ketika hujan air ditampung untuk digunakan keperluan mencuci hingga dikonsumsi,"ungkapnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Siswanto. Warga Borangan ini mengaku jika kondisi sumur yang Ia punya tak banyak membantu. Dalam dua hari dirinya hanya bisa mengumpulkan satu ember kecil.
" Sumur kami juga saat ini kering, jika pun ada airnya itu harus menunggu lebih dari 2 hari untuk dapat satu ember," ujarnya. Minggu(8/9/2024).
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan saat ini sudah 35 tangki yang didistribusikan. Selain Borangan Pringapus, ada Kecamatan Bringin, Bancak, Ambarawa, Ungaran Timur, Getasan dan Kaliwungu.
" Sejak awal kami siapkan 250 tangki. Bulan ini 35 tangki. Memang paling sering droping di Borangan. Sehari tiga sampai empat tangki,"jelasnya.
Alex juga menegaskan saat ini kondisinya memang cukup kering karena kemarau. Meski di Borangan ada proyek strategis nasional Bendungan Jragung, namun tak menjadi kendala penyediaan air bersih. Hingga saat ini ketersediaan air bersih dinilai cukup.
"Masih cukup. Permintaan Dusun Borangan aman sudah kita salurkan dan tidak berpengaruh pada stok kita,"pungkasnya.