Ribuan Warga Iringi Rombongan Bhikku Tudhong Masuk Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong
Semarang –Ribuan warga Kabupaten Semarang berjajar disepanjang jalan Gatot Subroto, Ungaran, Kabupaten Semarang hingga Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong, menyambut kedatangan 36 Biksu yang melaksakan Thudong atau tradisi religi berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk menyambut perayaan Waisak.
Sejak memasuki Kabupaten Semarang pada Rabu(7/5/2025) petang kemarin, para Biksu berada di Kabupaten Semarang selama dua hari dan menginap serta melakukan ibadah bersama umat Budha di Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong, sebelum kembali melakukan perjalanan panjang menuju Candi Borobudur.
Ketua yayasan Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong, Tjoa Lie Lie, menjelaskan, Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah dengan toleransi yang cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari sambutan masyarakat akan kedatangan para Biksu yang cukup hangat dengan berbagai suguhan kesenian dan tabur bunga.
" Makanya, para Bhante ini selalu mau dan berkenan untuk singgah dan bermalam di Kabupaten Semarang. Dan juga para Bhante ini akan melakukan doa khusus untuk warga umat Budha dan umat beragama lainnya di Kabupaten Semarang, supaya selalu terlindungi dari segala marabahaya yang ada," ujarnya.
Warga Sambut Puluhan Biksu Thudong Di Kab. Semarang
- -
Dikatakan lebih lanjut oleh Lie Lie, Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong telah mempersiapkan jauh - jauh hari untuk menyambut kedatangan rombongan para Biksu. Selain menyediakan tempat beristirahat, juga digelar acara doa bersama sebelum rombongan kembali melanjutkan perjalanan pada Kamis(8/5/2025).
" Memang untuk persiapan menyambut para Biksu Thudong ke Vihara Gunung Kalong ini sudah kami siapkan secara matang sejak beberapa bulan yang lalu. Termasuk penyambutan dari umat Budha dan umat beragama lainnya di Kabupaten Semarang, kami juga senang Bupati Semarang juga turut hadir menyambut Biksu Thudong ini disini, jadi luar biasa toleransi warga di Kabupaten Semarang ini," imbuhnya.
