Polda Jateng Sikat 916 Pelaku Premanisme Selama Operasi Aman Candi 2025

Pelaku premanisme dibawa ke Polda Jateng.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menangkap 916 orang yang melakukan aksi premanisme di wilayahnya. Para pelaku diringkus dari 711 kasus premanisme selama gelaran Operasi Aman Candi 2025 yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 31 Mei 2025. 

Rusak Aset KAI, Empat Anak Buah Hercules GRIB JAYA Ditangkap Polisi di Semarang

Operasi ini sengaja digelar untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan menghambat investasi di Jawa Tengah. Pemberantasan premanisme ini dilakukan oleh berbagai satgas yang terlibat, juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait," jelas Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman, pada Selasa (3/6/2025).

Dari total 711 kasus, 184 kasus merupakan Target Operasi (TO) dan 517 kasus Non TO. Sebanyak 276 kasus ditindaklanjuti dengan penyidikan, sementara 435 kasus dilakukan pembinaan. Total ada 916 tersangka yang diamankan, terdiri dari 888 laki-laki dan 28 perempuan.

Tak Ada Tempat Bagi Premanisme Berkedok Ormas, Polda Jateng Amankan Pemalang Semarang dan Grobogan

Berbagai barang bukti turut diamankan, antara lain 23 mobil, 65 motor, 59 handphone, dan 100 senjata tajam. Tak hanya itu, 11 organisasi masyarakat (ormas) juga teridentifikasi terlibat dalam beberapa kasus premanisme.

Beberapa kasus menonjol yang diungkap adalah aksi premanisme berkedok wartawan di Hotel Alam Indah Gombel, Semarang, perusakan aset PT KAI oleh oknum ormas Grib Jaya, tawuran gangster perempuan di Jalan Kokrosono Semarang, serta dugaan penipuan oleh ketua ormas di Blora dan istrinya dengan kerugian ratusan juta rupiah.

Kesbangpol Jateng Gelar Rakor Redam Potensi Konflik FPI dengan PWI LS

Polda Jateng menegaskan bahwa penindakan terhadap premanisme tidak akan berhenti. Hal ini merupakan wujud komitmen Polda Jateng dan pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain penindakan, Polda Jateng juga akan terus melakukan langkah-langkah intelijen dan pencegahan, serta memberikan pembinaan kepada masyarakat agar ikut serta menjaga keamanan.

Kegiatan lanjutan pasca-operasi juga akan terus dilakukan, seperti patroli, penjagaan, pengawalan, dan penyuluhan di berbagai tempat keramaian, sentra ekonomi, fasilitas publik, dan kawasan industri di seluruh Jawa Tengah.

"Jika menemukan praktik premanisme, baik perorangan maupun kelompok, segera laporkan kepada Kepolisian. Kami berkomitmen untuk menuntaskan hingga Jawa Tengah benar-benar bersih dari aksi premanisme," kata Wakapolda.(TJ)