Ribuan Warga Kota Semarang Tumpah Ruah Saksikan Tradisi Dugderan Sambut Ramadan

Wali Kota Semarang pukul bedug tandai Dugderan.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Agustina - Iswar disambut flash mob ratusan siswa sekolah. Sebelum melepas kirab, Agustina-Iswar memecahkan kendi sebagai pertanda kirab dimulai.

Wujudkan Semarang Bersih, Agustina-Iswar Implementasikan Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir

Agustina-Iswar kemudian menaiki kereta kencana, diikuti seluruh kepala OPD dan Forkopimda menuju Masjid Agung Kauman Semarang (MAS). Sesekali Agustina menyalami warga yang antusias menyapa dirinya. 

Di MAS, dilakukan prosesi pembacaan Suhuf Halaqoh tanda masuknya bulan suci Ramadan, serta pembagian roti ganjel rel di Alon-Alon Semarang. Pasca dari MAS, rombongan melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

100 Hari Kerja, Agustina-Iswar Berhasil Wujudkan Capaian-capaian Positif

"Ini adalah tradisi tahunan jelang Ramadan. Semarang ini terdiri dari berbagai macam etnis, dan kebudayaan yang disatukan," kata Agustina.

Warak Ngendog merupakan hewan mitologi sebagai simbol dari akulturasi budaya yang ada di Semarang. Ada etnis Jawa, Arab, Melayu serta Tionghoa. Sebuah simbol yang menandakan Kota Semarang memiliki toleransi tinggi.

Program Disperkim di 100 Hari Kerja Agustina-Iswar, Ada Bantuan Rumah, RTLH Hingga Infrastruktur

Menurut Agustina, Dugderan bisa menjadi tradisi yang mengangkat pariwisata Kota Semarang. Pengemasan yang semakin baik akan menjadi magnet wisatawan lokal maupun manca negara. 

"Dugderan ini unik dan keren, keterlibatan masyarakatnya luar biasa. Ini bisa mengangkat nama Kota Semarang," jelasnya.