Menebar Harmoni Merajut Inspirasi Di Lereng Gunung Telomoyo

Desa Menari Menjadi Kampung Berseri Astra Ke 27
Sumber :

Semarang – Kabut tipis tampak menyelimuti Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Dusun yang berada di lereng gunung Telomoyo ini memiliki ketinggian 1.047 mdpl sehingga udara cukup sejuk di tengah kesibukan masyarakatnya yang mayoritas merupakan petani dan peternak sapi.

Pemkot Semarang Apresiasi Kepedulian Pengusaha Terhadap Pengolahan Air Limbah

Namun siapa sangka berkat pemikiran salah seorang pemudanya, dusun yang awalnya tidak pernah terdengar namanya, kini menjadi salah satu wilayah dengan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi di Kabupaten Semarang.

Namanya Trisno, pria kelahiran tahun 1981 tersebut berhasil membuat dusun Tanon dikenal oleh masyarakat luas sebagai salah satu dusun Budaya yang memperkenalkan berbagai tarian asli desa mereka.

Batik Bantengan Wujud Dari Bakat, Keahlian, Ketekunan, dan Cinta

Trisno menceritakan awal mula Ia memiliki ide gagasan untuk mengenalkan Tanon sebagai desa budaya. Untuk memperkenalkan Tanon, Ia memilih julukan desa 'Menari' bagi Tanon.

" Secara kata desa menari diambil dari kata dasar tari. Itu karena desa kami memiliki beberapa kesenian tarian asli yang sudah ada sejak nenek moyang dan menjadi warisan budaya. Tari tarian tersebut diantaranya tari topeng ayu, kuda debog,warog kreasi dan beberapa kesenian lainnya. Namun kami memilih kata menari bisa diartikan secara akronim dari menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori. Ini yang kami tawarkan di Tanon agar pengunjunga dapat merasakan harmoni atau keselarasan yang diberikan oleh alam dan kehidupan masyarakatnya," ujar Trisno saat dijumpai oleh Viva.co.id.

Lewat Misi Kemanusiaan, Asto Raih Inpirasi SATU Indonesia Awards 2017

Dalam mengembangkan berbagai seni budaya di desa Menari, Trisno mengungkapkan bahwa Ia tidak sendiri. Bersama dengan masyarakat lainnya dan dibantu berbagai pihak luar, kemajuan dan promosi desa Menari bisa dicapai.

" Awalnya cukup sulit ya untuk mengenalkan dusun kami. Dulu banyak tamu yang justru 'Nyasar' (tersesat) karena nama Tanon itu tidak hanya di tempat kami. Namun dengan promosi (branding) yang kami lakukan, membuat nama Tanon desa Menari saat ini cukup mudah dicari melalui internet," ungkap Trisno.

Halaman Selanjutnya
img_title