Berkunjung ke Candi Klero, Jejak Hindu yang Menyelinap di Pedesaan Tengaran Gunung Merbabu
- TJ Sutrisno
Viva Semarang, Wisata – Di tengah hijaunya perkebunan dan sejuknya udara dataran tinggi Tengaran, Kabupaten Semarang, tersembunyi sebuah jejak peradaban Hindu masa lampau yang menarik untuk diselami, yaitu Candi Klero.
Tim Viva Semarang berkesempatan untuk melakukan perjalanan wisata dan mengupas lebih dalam pesona candi yang relatif belum banyak dikenal ini.
Perjalanan menuju Candi Klero dari pusat Kota Semarang memakan waktu kurang lebih satu jam berkendara. Melewati jalan utama Semarang-Solo dengan pemandangan pegunungan Ungaran dan Merbabu yang memanjakan mata, rasa penasaran akan keunikan candi ini semakin membuncah.
Candi Klero terletak di Dusun Ngentak Lor, Kelurahan Klero, Kecamatan Tengaran, dikelilingi oleh kebun warga yang menambah kesan damai.
Sejarah Singkat yang Penuh Misteri
Candi Klero diperkirakan dibangun pada abad ke 9 hingga 10 Masehi. Hal itu berdasarkan penelitian para ahli yang melihat bentuk arsitektur dan temuan arca Dewa Siwa serta Yoni di dalamnya, yang merupakan ciri khas Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa di masa itu.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menata dan merekonstruksi bangunan bersejarah ini setelah menemukannya pada tahun 1995. Saat pertama kali ditemukan kondisinya sudah runtuh. Kalau dipugar menjadi seperti sekarang bisa dilihat.
Situs Candi Klero Semarang.
- TJ Sutrisno
Candi Klero memiliki bentuk yang unik, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan atap yang bertingkat atau berundak, menyerupai Candi Sambisari di Yogyakarta. Ukurannya yang relatif kecil, sekitar 14x14 meter dengan tinggi 4 meter, memberikan kesan sederhana namun tetap mempesona. Salah satu ciri khas yang menarik perhatian adalah adanya ornamen ular besar yang menyunggi kura-kura di bawah cerat Yoni. Ornamen ini tergolong langka dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Saat mengamati lebih dekat, dinding candi tampak polos tanpa relief rumit seperti candi-candi besar lainnya. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa pembangunan candi ini mungkin belum sepenuhnya selesai. Meskipun demikian, detail ornamen pada bagian atap, seperti antefix dan ratna (ornamen puncak), tetap memperlihatkan keindahan tersendiri.
Di bagian utama candi yaitu di dalam bilik, ada batu berbentuk Yoni tanpa Lingga, yang disebut juga Mbah Lumpang Kentheng oleh warga di Desa Klero.
Arca Dewa Siwa yang dulunya ditemukan di candi ini, kini telah dipindahkan ke kantor Dinas Purbakala Jawa Tengah di Semarang untuk alasan keamanan.
Suasana yang tenang dan jauh dari keramaian kota memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merenungkan sejarah dan menikmati keindahan arsitektur kuno.
Fasilitas dan Aksesibilitas
Area Candi Klero dilengkapi dengan pagar keliling untuk menjaga keamanan situs. Meskipun fasilitas pendukung seperti toilet dan area parkir masih terbatas, akses menuju lokasi cukup mudah dijangkau, terutama dengan kendaraan pribadi.
Mengunjungi Candi Klero di Tengaran, Semarang, adalah sebuah pengalaman yang berkesan. Ini adalah Destinasi wisata sejarah yang unik berpadu dengan alam pedesaan yang asri.
Candi Klero menjadi bukti bisu akan kejayaan peradaban Hindu di Jawa Tengah pada masa lampau dan menyimpan misteri yang menarik untuk terus diungkap.
Yang pasti, wisata ke Candi Klero, Tengaran, Semarang adalah sebuah perjalanan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kekayaan sejarah dan budaya bangsa.(TJ)