Gubernur Ahmad Luthfi Tawarkan 15 Proyek Investasi di CJIBF 2025
- Dok
Kepala DPMPTSP Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menjelaskan bahwa CJIBF 2025 diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta, dengan tema "Investasi Inklusif dan Berkelanjutan Dalam Mendukung Pangan dan Energi Terbarukan". Pemilihan lokasi ini bertujuan mendekatkan diri dengan calon investor, terutama yang berencana merelokasi dari provinsi lain ke Jawa Tengah.
Tema ini selaras dengan program Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan Jawa Tengah sebagai penopang pangan dan industri. Oleh karena itu, Pemprov Jateng mendorong hilirisasi produk pertanian yang terintegrasi dengan sektor manufaktur.
Kehadiran Gubernur Ahmad Luthfi dinilai penting untuk meyakinkan calon investor tentang iklim investasi yang kondusif di Jawa Tengah. "Sesuai arahan Gubernur, kepala daerah harus hadir 'menjual' daerahnya agar investasi masuk, yang pada akhirnya membuka lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian," ujar Sakina.
Sakina menegaskan bahwa Jawa Tengah sangat terbuka dan pro-investasi. Hal ini didukung oleh Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 36 Tahun 2023 yang mengatur insentif dan kemudahan penanaman modal. Beleid ini mencakup keringanan atau pembebasan pajak daerah, bantuan modal dan riset bagi UMKM, pelatihan vokasi, serta suku bunga pinjaman rendah.
Jawa Tengah juga memiliki tujuh kawasan industri besar: Kendal Industrial Park (KEK Kendal), Wijayakusuma Industrial Park, Jatengland Industrial Park, Bukit Semarang Baru, Grand KEK Industripolis Batang, Batang Industrial Park, dan Kawasan Industri Candi.
Akses transportasi di Jawa Tengah didukung oleh Tol Trans Jawa, enam bandar udara, 11 pelabuhan, dan 10 stasiun besar. Untuk ketersediaan SDM, terdapat 1.557 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 2.002 lembaga pelatihan kerja yang menghasilkan lulusan siap kerja.
Realisasi Investasi Jawa Tengah