Produksi Padi di Jateng Diyakini Akan Meningkat Setelah Dapat Bantuan Pompa Air dari Pemerintah

Presiden Joko Widodo meninjau bantuan pompa air di Desa Kredawahono
Sumber :

Pompanisasi tersebut mengolah air dari sungai dan air tanah untuk dialirkan ke sawah langsung dan melalui irigasi teknis. Selain itu,  hujan buatan juga akan dimaksimalkan di ujung musim hujan. 

Cegah Narkoba, Pj Gubernur Jateng Gagas Lomba Desa Bersinar

Salah seorang anggota Kelompok Tani Sumber Waras 4 Kabupaten Karanganyar, Mulyadi  mengatakan,  selama puluhan tahun petani di Desa Kredawahono mengandalkan hujan untuk menanam padi. Di sela itu biasanya petani meminta air dari daerah lain, bantuan air itupun kadang datangnya terlambat, sehingga menghambat proses tanam dan pertumbuhan padi. 

"Untuk pertanian mengandalkan hujan, kadang minta daerah lain. Kesulitan air sudah sekitar 20 tahun lebih. Baru kali ini dapat bantuan pompa air," ujarnya. 

Pj Gubernur Jateng Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasinya

Mulyadi berterima kasih atas bantuan pompa air dari pemerintah. Bantuan itu dapat meningkatkan produktivitas petani. 

"Setelah dapat bantuan,  panennya lebih baik dari sebelumnya. Biasanya setahun tiga kali panen dengan rata-rata 1 hektare menghasilkan padi 1 ton," katanya. 

Polresta Banyumas Ringkus 11 Pelaku  Judi Online, Kedoknya Main Game

Sementara itu Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan,  bahwa Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi penyangga kebutuhan pangan nasional. Bantuan pompa air dan alsintan yang diberikan kepada kelompok tani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani. Pada tahun 2023 laku produktivitas di Jawa Tengah mencapai 9,08 juta ton GKG atau setara 5,22 ton beras. 

"Kalau proses ini berhasil maka akan ada tambahan sekitar 1,2 juta sampai 1,5 juta ton," katanya beberapa waktu lalu.(EF)